Sabtu, 26 Desember 2015


Traffic Shapping


Dasar Teori
Belakangan ini banyak ISP yang memberikan layanan broadband Internet dengan bandwidth yang sangat besar mulai dari 512Kbps hingga 2Mbps. Umumnya layanan ini digunakan oleh Warung Internet dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang Internet. Sekarang tinggal bagaimana mengatur bandwidth sebesar itu agar dapat dimanfaatkan bersama secara “adil”. praktikum ini akan membahas mengenai pembuatan sebuah bandwidth manager yang secara transparan dapat diletakkan pada jaringan yang telah ada.
Pengenalan QoS
        Mungkin Anda semua sudah mengetahuinya, QoS adalah singkatan dari Quality of Service. Tetapi apa artinya? Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengimplementasikannya?
QoS artinya network yang telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang dibuat oleh manager-manager network tersebut. Kriteria tersebut termasuk:
     1.      Availability, yaitu persentase hidupnya sistem atau layanan yang diberikan. Idealnya, availability harus mencapai 100% atau setidaknya 99,9999% (ada 6 buah angka sembilan), yang menunjukkan tingkat ke rusakan sebesar 2,6 detik per bulan.
    2.      Bandwidth Usages, yaitu masing-masing user akan diberikan bandwidth sesuai kebutuhan mereka. Selain berdasarkan user, pemakaian bandwidth juga dapat dibagi berdasarkan jenis traffic atau jenis protocol. Misalnya, untuk traffic HTTP dialokasikan bandwidth sebesar 40%, untuk voice 25%, sisanya untuk ftp dan lain-lain. Yang terakhir ini sering disebut dengan “traffic shaper”.
    3.      Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps (bit per second). Penggunaan sebuah saluran secara bersama-sama akan mengurangi nilai ini.
    4.      Latency, adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Tundaan (delay) ini dapat dipengaruhi oleh jarak (misalnya akibat penggunaan wireless LAN), atau kongesti (yang memperpanjang antrian), atau bisa juga akibat waktu olah yang lama (misalnya proses baca-tulis pada sebuah proxy server).
    5.      Packet Loss, yaitu jumlah paket yang hilang. Umumnya perangkat network memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak dapat diterima. Paket yang hilang ini harus diretransmisi, yang akan membutuhkan waktu tambahan.
    Ada banyak kriteria-kriteria lain yang dapat ditentukan oleh seorang manager network disebuah perusahaan Lebih lengkap mengenai QoS dapat dilihat di http://www.qosforum.com/tech_resources.htm
Pada kasus tertentu, sebuah perusahaan bahkan memilih ISP yang telah memiliki service-level agreements, atau SLA. Dengan adanya perjanjian ini, perusahaan tersebut dijamin akan mendapatkan layanan sesuai yang diiklankan oleh ISPnya atau akan mendapat kompensasi apabila layanan tersebut tidak sesuai yang diharapkan.
Praktikum ini secara khusus akan membahas bagaimana sebuah akses Internet berkecepatan tinggi (broadband Internet access) dapat dimanfaatkan bersamaan oleh beberapa karyawan di sebuah perusahaan. Dengan menggunakan sebuah fasilitas bandwidth manager, masing-masing karyawan akan dialokasikan dengan bandwidth sesuai kebutuhan mereka.


Tugas Pendahuluan
     Perbedaan Traffic Shaping dengan menggunakan HTB dan CBQ
-          CLASS BASED QUEUE (CBQ)
    Teknik klasifikasi paket data yang paling terkenal adalah CBQ.
·      mudah dikonfigurasi
·      memungkinkan sharing bandwidth antar kelas (class) dan memiliki fasilitas user interface.CBQ mengatur pemakaian bandwidth jaringan yang dialokasikan untuk tiap user, pemakaian bandwidth yang melebihi nilai set akan dipotong (shaping), cbq juga dapat diatur untuk sharing dan meminjam bandwidth antar class jika diperlukan.
-          HIERARCHY TOKEN BUCKET (HTB)
Teknik antrian HTB mirip dengan CBQ hanya perbedaannya terletak pada opsi.
·      HTB lebih sedikit opsi saat konfigurasi.
·      serta lebih presisi.
Teknik antrian HTB memberikan kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih rendah. Kita juga dapat melihat HTB seperti suatu struktur organisasi dimana pada setiap bagian memiliki wewenang dan mampu membantu bagian lain yang memerlukan, teknik antrian HTB sangat cocok diterapkan pada perusahaan dengan banyak struktur organisasi.
Hasil Percobaan dan Analisa Hasil Percobaan
Sebelum melakukan percobaan, hendaklah melakukan pengecekan terhadap system operasi yang kita gunakan. Yaitu dengan menggunakan perintah :

1.      Traffic Shaping dengan menggunakan Proxy Server (Squid)
·         Installasi Squid

·         Edit file squid.conf

Cari baris pada file squid.conf yang bertuliskan :

Kemudian tambahkan script berikut ini setelah tulisan di atas :

·         Simpan kemudian restart daemon squid

·         Ujicoba dengan menggunakan wget
Gunakan perintah export dan wget untuk melakukan jicoba seperti berikut ini




by : Muhammad Robihul Mufid 2110131003
       Johan Zakaria                       2110131005
       Silvia Rulia Candra              2110131021
Lecturer : Fery Astika Saputra, S.T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar